Kamis, 07 Juli 2011

Ketika Cinta Menepuk Hati Dan Ragu Memeluk Nyawa

aku hanya memandangi sesosok raga yang bersenandung nada
       bergulir di dalam waktu yang hanya sebentar terpaut kata
tergulung bersama nafas yang terpaut kala.
   Aku memuja setiap aura yang membuatku dingin semerbak cinta yang menepuk dada
       Seiring alunan senyum yang tiada hilang
Cium yang tiada lenyap
Dan gurau yang tiada rapuh.
       Tapi saat aku melihat yang tiada ingin aku mengerti,
       Ia tak sendiri, ia tak sepi sepertiku
       Ia tergelak tak menangis bagai aku
       Ia sempurna daripada aku,,,
              Muncul Tanya dari dalam samudra yang luas
              Ke dalam setiap air mata yang sempit mengalir padanya
              Terhembus embun-embun dari keringat yang mengharap
              Bayangan belaka dari neraka.
15 Aout 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar